Aktualisasi Fungsi dan Peran Kepengurusan serta Kekeluargaan Ikahimatika Indonesia Wilayah III

Posted on

Itu adalah tema yang di usung oleh Himpunan Mahasiswa Matematika (Himatika) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dalam kegiatan Seminar Nasional Musyawarah Tahunan Wilayah III yang dilaksanakan di Auditorium Gedung B, dengan narasumber seorang Profesor Analis dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Johan Matheus Tuwankotta, Ph.D. Pada acara tersebut turut hadir Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten Dr. H. Engkos Kosasih Samanhudi, M.Pd., Dekan FKIP Dr. H. Aceng Hasani, M.Pd, Para Wakil Dekan FKIP, Ketua Jurusan Pendidikan Matematika Dr. Heni Pujiastuti, M.Pd, para dosen Jurusan Pendidikan Matematika, para pengurus Himatika UNTIRTA, mahasiswa, Himatika perwakilan wilayah Jawa Barat yaitu, UNPAD, UNPAS, UIN, IPB, ITB, STKIP Surya, UNPAK, IPI Garut, UNINUS. Sedangkan untuk wilayah Banten yaitu, UNMA, UMT, lalu untuk perwakilan wilayah Jakarta yaitu, UHAMKA, UMJ, UI, UNINDRA, UIN, UNSIKA. Selanjutnya adalah Himatika perwakilan wilayah Kalimantan Barat yaitu, FMIPA dan FKIP UNTAN berkesempatan hadir dalam kegiatan ini.
Dekan FKIP dalam sambutannya menerangkan jumlah mahasiswa, jumlah prodi dan jumlah pegawai yang ada di lingkungan FKIP. Beliau berharap sumber daya yang ada dapat menyumbangkan pikiran, ide, dan kerjasama yang baik dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten, serta beliau berharap kepada mahasiswa agar ikut terlibat dalam membantu pemerintah. Pada kesempatan ini pula, Dekan FKIP menceritakan bahwa UNTIRTA memiliki gedung yang berasal dari bantuan pemerintah Provinsi Banten, jadi UNTIRTA dan pemerintah Provinsi Banten adalah bagian yang tak terpisahkan. Dekan FKIP juga mengucapkan terima kasih kepada Jurusan Pendidikan Matematika atas dedikasi dan semangatnya hingga tercapai akreditasi A, Alhamdulillah Jurusan PLS dan Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia sudah ter-akreditasi A juga, inilah kado untuk Bapak Rektor UNTIRTA di akhir tahun sesuai dengan target Bapak Rektor, dan diakhir sambutannya Dekan FKIP mengatakan semoga kegiatan kita yang penuh semangat ini membawa perubahan bagi UNTIRTA dan Provinsi Banten. Acara selanjutnya adalah pembukaan kegiatan oleh Dekan FKIP secara resmi dengan memukul gong.Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten Dr. H. Engkos Kosasih Samanhudi, M.Pd menjelaskan tentang amanat UU No 23 tahun 2014 diantaranya pemindahan kewenangan, penyelenggaraan, pendidikan menengah dari pemerintah kabupaten/kota kepada pemerintah provinsi, beliau menjelaskan pemerintah daerah berperan membuat kebijakan dan program berkaitan dengan upaya mengatasi kesulitan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan pendidikan secara memadai dari segi kemudahan jangkauan ke sekolah, peningkatan kompetensi guru, penyediaan sarana prasarana pendidikan, pemerintah Banten memprioritaskan pembangunan pendidikan yaitu memberikan akses seluas-luasnya kepada masyarakat untuk bisa bersekolah, dengan cara meningkatkan dan menambah gedung ruang kelas baru. Program proritas pembangunan pendidikan dan kebudayaan di Banten yaitu unit sekolah baru, pembangunan ruang kelas baru, rehabilitasi gedung sekolah, peningkatan kesejahteraan guru, peningkatan kompetensi guru, beasiswa, penguatan program vokasi, lomba-lomba/ olimpiade, pemajuan kebudayaan.
Acara selanjutnya adalah presentasi dari narasumber Johan Matheus Tuwankotta, Ph.D. beliau mempresentasikan mengenai fakta di awal abad 21 yaitu hampir semua industri di dunia tengah bertarung menghadapi lawan-lawan baru yang masuk dengan membawa metode pola hidup dan paradigma yang sama sekali berbeda. Pada tahun 2030, 2 milyar jenis pekerjaan akan hilang , beliau menjelaskan apa yang perlu kita lakukan dengan kemampuan kita setelah lulus kuliah, pada abad ini kata kuncinya adalah memperoleh informasi dengan cepat dan sumbernya dari para pakar di seluruh dunia. Beliau juga menyinggung sedikit mengenai matematika pada jaman ini yang dimulai dengan kelahiran computer pada abad 20, dengan metode kalkulasi sebagai kunci tes dari nilai keilmuwan. Pada jaman dahulu hanya ada teori dan percobaan ilmiah, sedangkan pada hari ini telah meningkat menjadi teori ditambah percobaan ilmiah ditambah sistem perhitungan. Pada akhir acara dilakukan sesi tanya jawab dan pemberian cinderamata.