Rabu, 18 September 2024 – Kebanggaan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (FKIP Untirta) semakin bertambah dengan terpilihnya Fedya Jelita, mahasiswa Jurusan Pendidikan Khusus, sebagai Duta Genre Inklusi. Penghargaan ini diberikan dalam acara Opening Ceremony yang berlangsung di Hotel Prime Plaza Sanur, Denpasar, Bali.

Keberhasilan Fedya tidak hanya sekadar prestasi individu, tetapi juga mencerminkan komitmen dan dedikasinya untuk menciptakan lingkungan yang inklusif bagi semua. Dalam perannya sebagai Duta Genre Inklusi, Fedya akan berfokus pada peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pendidikan inklusif dan aksesibilitas bagi semua individu, terutama mereka yang memiliki kebutuhan khusus.

“Perjalanan ini adalah langkah awal untuk mengedukasi dan menginspirasi orang lain tentang pentingnya inklusi dalam pendidikan,” ungkap Fedya dengan semangat.

Mari kita dukung Fedya dalam misi mulianya untuk menciptakan perubahan positif dan memberikan suara bagi mereka yang mungkin terpinggirkan. Dengan dukungan kita, Fedya diharapkan dapat membawa isu ini ke tingkat yang lebih luas, meningkatkan kesadaran, dan menciptakan lingkungan yang lebih ramah bagi semua.

Selamat kepada Fedya Jelita! Semoga langkahmu menjadi inspirasi bagi banyak orang.

Di tahun 2023 ini, jurusan Pendidikan Khusus kedatangan tim asesor LAMDIK pada tanggal 14-15 Agustus 2023 yang tediri dari Bapak Prof. Dr. Budi Susetyo, M.Pd. dari Universitas Pendidikan Indonesia, dan Ibu Prof. Dr. Mega Iswari, M.Pd. dari Universitas Negeri Padang ini adalah dalam rangka Akreditasi Jurusan Pendidikan Khusus untuk kedua kalinya semenjak didirikannya Jurusan ini pada tahun 2014. Tim Asesor disambut oleh Pimpinan Rektorat yang terdiri dari Rektor Untirta, Wakil Rektor 1, Wakil Rektor 3, Ketua LPPM, Ketua LP3M, Pimpinan Fakultas yang terdiri dari Dekan, Para Wakil Dekan, GPM FKIP, Para Ketua Jurusan, dan dosen Pendidikan Khusus di ruang akreditasi gedung CA Lantai 1. Hari pertama asesmen diawali dengan pemeriksaan berkas dan bukti fisik borang fakultas dan jurusan, setelah itu tanya jawab dengan tendik, mahasiswa serta alumni. Kegiatan dilanjutkan pada hari kedua para asesor berkeliling kampus FKIP untuk memeriksa sarana dan prasarana. Setelah itu dilakukan tanya jawab dengan para stakeholder jurusan Pendidikan Khusus FKIP. Kegiatan ini ditutup dengan Penyerahan Berkas Hasil Assesmen kepada Dekan dan Ketua Jurusan. Namun kegiatan ini belum menjadi akhir dari proses akreditasi, karena tim assessor harus melakukan input nilai dan proses pengecekan ulang oleh LAMDIK. Semoga segala kerja keras yang dilakukan akan menghasilkan hasil baik dan Jurusan Pendidikan Khusus mendapat hasil Unggul.

Alat bantu tersebut adalah gelang respons klakson untuk pengendara tunarungu, fungsinya adalah sebgai alat bantu berkendara di jalan raya. Alat yang berupa gelang tersebut akan bergetar ketika mendekteksi suara klakson kendaraan bermotor. Salah satu pencipta gelang tersebut, Fauzil Ayuf Firmansyah mengatakan alat tersebut diciptakan karena banyaknya kecelakaan yang menimpa pengendara tunarungu. Sehingga berdasarkan kejadian tersebut, Fauzil dan kawan-kawan berinisiatif untuk membuat alat yang dapat membantu para pengendara tunarungu, selain itu ini juga merupakan proyek matakuliah Teknologi Asistif dengan dibimbing oleh seorang Dosen Pendidikan Khusus. Alat tersebut diberi nama Deaf Bracelet Sensor atau Gelang Sensor Tunarungu.

Momen Ramadhan memang dirasa paling pas untuk berbagi kebahagiaan dengan sesama, salah satunya anak-anak penyandang disabilitas. Tak hanya anak yatim piatu atau kaum dhuafa saja yang semestinya mendapat perhatian khusus di bulan Ramadan ini. Tetapi, anak-anak dengan kondisi disabilitas tentunya juga membutuhkan perhatian dan kasih sayang serta tak boleh luput dari perhatian kita semua.

Maka dari itu, Jurusan Pendidikan Khusus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Univesitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA) kali ini menggelar acara buka bersama dengan berbagi kebahagiaan bersama anak-anak berkebutuhan khusus (disabilitas). Acara yang bertajuk RABANAKU (Ramadhan Asyik Bersama Anak Berkebutuhan Khusus) ini menghadirkan siswa disabilitas dari Sekolah Khusus yang berada di Kota Serang, masing masing sekolah mengirim perwakilannya sebanyak 2 guru dan 5 siswa. Selain itu hadir pula Walikota Serang H. Syafrudin, M.Si. dalam acara yang diselenggarakan pada hari Kamis, 16 Mei 2019 di Aula Kampus C FKIP ini. Hadir pula Dekan FKIP, Wakil Dekan III, Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Khusus, Para Dosen dan Staff Jurusan Pendidikan Khusus.

[vc_row][vc_column width=”1/4″][vc_column_text]

Ketua Jurusan
Sistriadini Alamsyah Sidik, M. Pd.
NIP 198705142015042002

[/vc_column_text][/vc_column][vc_column width=”1/2″][vc_column_text]

Visi
Menghasilkan tenaga pendidikan dan kependidikan yang bermutu, profesional, dan berkarakter dengan konsentrasi pada pengembangan pendidikan anak luar biasa/pendidikan khusus pada tahun 2025.

[/vc_column_text][/vc_column][vc_column width=”1/4″][vc_column_text]

Sekretaris Jurusan
Reza Febri Abadi, M.Pd.
NIP 198902072018031002

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]

Misi
1. Menyiapkan tenaga pendidik, pengelola pendidikan, dan tenaga habilitasi dan rehabilitasi jenjang S1 program pendidikan khusus yang profesional dengan menjunjung tinggi nilai religius dan keberagaman serta kearifan budaya lokal, nasional, dan berwawasan global.
2. Merencanakan dan melaksanakan penelitian dan pengabdian masyarakat di bidang keilmuan pendidikan kebutuhan khusus.
3. Melaksanakan pembinaan civitas akademika menuju kompetensi lulusan yang kompetitif dan bermutu.
4. Sebagai pusat kajian dan pengembangan pendidikan khusus dan layanan khusus serta program pendidikan inklusif di Provinsi Banten.

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]

Serang, 3 Oktober 2024 – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan menandatangani perjanjian kerja sama dengan Universitas Mangkuwiyata. Kerja sama ini mencakup tiga bidang strategis: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Acara penandatanganan perjanjian kerja sama berlangsung di kampus FKIP Untirta, dihadiri oleh jajaran pimpinan dari kedua universitas diantaranya Dekan FKIP Untirta, Dr. H. Fadlullah, S.Ag., M.Si., Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama FKIP Untirta, Dr. Abdul Fatah, S.Pd., M.Pd., serta Wakil Rektor I Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerja Sama Universitas Mangku Wiyata, Fahmie Firmansyah, S.Pd., M.Pd. Selain itu, hadir juga Wakil Rektor II, Maharani, S.os., M.M., Ketua SPI Universitas Mangku Wiyata, Woro Wardani, S.T., Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, M Hardiman Nur R., M.T., serta Kaprodi PGSD, Adnin Mutiara, M.Pd.

Dalam sambutannya, Dr. H. Fadlullah, S.Ag., M.Si. menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan langkah penting untuk menciptakan sinergi antara dua lembaga pendidikan tinggi yang memiliki visi dan misi serupa dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan di Indonesia.

“Kami sangat antusias dengan kerja sama ini karena membuka peluang untuk peningkatan kualitas pendidikan melalui pertukaran sumber daya, penelitian bersama, serta pengabdian kepada masyarakat yang lebih luas. Kerja sama ini diharapkan tidak hanya membawa manfaat bagi kedua institusi, tetapi juga bagi masyarakat, terutama dalam peningkatan kualitas pendidikan di daerah-daerah,” ujar Dekan FKIP.

Wakil Rektor I Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerja Sama Universitas Mangku Wiyata, Fahmie Firmansyah, S.Pd., M.Pd., juga menyampaikan optimismenya terhadap kerja sama ini. “Kami percaya kolaborasi ini akan memperkuat kemampuan penelitian dan pengabdian masyarakat dari kedua pihak. Dengan sinergi ini, kami dapat menciptakan program-program yang inovatif dan berkelanjutan dalam pengembangan masyarakat, khususnya di bidang pendidikan.”

Kerja sama ini mencakup berbagai kegiatan, seperti pemanfaatan fasilitas laboratorium, kolaborasi penelitian, pengembangan kurikulum, dan pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat. Kedua universitas sepakat untuk bersama-sama berkontribusi dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, baik melalui pendidikan formal di lingkungan kampus maupun program-program yang langsung menyasar masyarakat.

Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan FKIP Untirta dan Universitas Mangkuwiyata dapat menciptakan inovasi-inovasi baru yang mendorong terciptanya generasi muda yang berkualitas dan siap bersaing di era global. Kerja sama ini juga akan memperkuat jejaring antar perguruan tinggi dalam menciptakan pendidikan yang lebih inklusif dan berdaya saing.

Acara diakhiri dengan sesi foto bersama dan ramah tamah antara pimpinan kedua universitas, serta diskusi tentang rencana implementasi program-program yang telah disepakati.3

Pada hari ini 5 September 2024 sebuah pertemuan penting telah dilangsungkan antara Dekan FKIP Untirta, Wakil Dekan Bidang I, Wakil Dekan Bidang III, serta Ketua Jurusan Pendidikan Khusus (PKH) dengan mahasiswa disabilitas yang didampingi oleh Pembina serta perwakilan dari HMJ dan DPM. Pertemuan ini bertujuan untuk mendengarkan secara langsung berbagai masukan terkait perkuliahan, sarana, dan prasarana yang digunakan oleh mahasiswa disabilitas. Dekan FKIP membuka pertemuan dengan menyampaikan pentingnya inklusivitas dalam dunia pendidikan, serta menekankan komitmen fakultas untuk terus meningkatkan kualitas layanan bagi semua mahasiswa, termasuk mahasiswa dengan disabilitas. Beliau juga mengundang para mahasiswa untuk berbicara secara terbuka mengenai kendala yang mereka alami selama mengikuti perkuliahan.

Mahasiswa disabilitas menyampaikan beberapa masukan penting, di antaranya mengenai aksesibilitas gedung perkuliahan, fasilitas belajar yang ramah disabilitas, serta dukungan teknologi untuk membantu mereka dalam proses belajar. Mereka juga memberikan saran terkait perbaikan kurikulum dan metode pengajaran yang lebih inklusif. Dalam tanggapannya, Bapak Dekan beserta tim pimpinan fakultas menerima semua masukan tersebut dengan baik. Beliau menyatakan bahwa fakultas akan melakukan evaluasi terhadap berbagai aspek yang disampaikan dan berkomitmen untuk bekerja sama dengan pihak terkait dalam meningkatkan aksesibilitas sarana dan prasarana.

“Masukan dari mahasiswa disabilitas sangat penting bagi kami. Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk memastikan bahwa proses perkuliahan dapat diikuti dengan nyaman oleh semua pihak tanpa terkecuali,” ujar Bapak Dekan.

Selain itu, Wakil Dekan Bidang I dan Wakil Dekan Bidang III juga berkomitmen untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh mahasiswa disabilitas, terutama terkait materi perkuliahan, aksesibilitas ruang kelas serta fasilitas yang ada agar sesuai dengan kebutuhan. Pertemuan ini diakhiri dengan semangat optimisme dari kedua belah pihak. Mahasiswa disabilitas merasa didengar dan dihargai, sementara pihak fakultas siap untuk melakukan perubahan demi terciptanya lingkungan perkuliahan yang lebih inklusif. Dengan adanya pertemuan ini, diharapkan akan terjadi peningkatan kualitas pendidikan di fakultas, serta terbentuknya lingkungan akademis yang lebih ramah dan mendukung bagi semua mahasiswa tanpa terkecuali.

 

 

Jumat, 30 Agustus 2024 bertempat di Ruang Webinar Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa telah diadakan Focus Group Discussion (FGD) Penelitian Studi Doktoral (S3) bertema “Pengembangan Model Integrated Learning Berbasis Food Suistanability.” FGD dipimpin oleh Bapak Nashar, M.Pd., salah seorang Dosen Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP UNTIRTA yang sedang menempuh Studi Doktoralnya di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Peserta FGD yaitu Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) IPS di Kota Serang, diantaranya guru IPS dari SMPN 1 Kota Serang, SMPN 7 Kota Serang, SMPN 10 Kota Serang, SMPN 13 Kota Serang, dan SMPN 19 Kota Serang.

Kegiatan FGD ini merupakan bentuk kolaborasi antara Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Untirta dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) IPS Kota Serang yang bertujuan menggali kebutuhan model pembelajaran berbasis food suistanability yang bisa dimanfaatkan nantinya bagi guru-guru di SMP khususnya di Kota Serang.

Tujuan diadakannya FGD dengan guru-guru IPS adalah untuk menggali wawasan, pengalaman, dan kebutuhan praktis dari para guru terkait pengembangan model pembelajaran berbasis food sustainability. Dengan melibatkan guru-guru IPS, FGD ini bertujuan untuk memastikan bahwa model pembelajaran yang dikembangkan relevan dengan kurikulum, dapat diterapkan secara efektif di kelas, dan dapat membantu meningkatkan pemahaman siswa mengenai keberlanjutan pangan serta dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat.

 

Dalam rangka menyambut mahasiswa baru melalui Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) menggelar acara “Launching Soft Skill” di Aula Karakter Jawara Kampus. Acara ini diresmikan oleh Dekan FKIP Untirta, Dr. H. Fadlullah, S.Ag., M.Si, serta dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama, beserta para Kajur Rumpun Pendidikan dan Vokasi.

Dekan FKIP Untirta dalam sambutannya menyatakan komitmennya untuk mendukung mahasiswa dalam menyelesaikan studi tepat waktu serta membangun karakter kepemimpinan yang cerdas. Acara berlangsung selama dua hari, dimulai dari Kamis hingga Jumat, 11-12 Juli 2024, dengan fokus utama pada pengenalan kehidupan kampus melalui PKKMB.

Para mahasiswa baru dari berbagai jurusan seperti Pendidikan PGSD, Pendidikan PG PAUD, Bimbingan Konseling, Pendidikan Khusus, Pendidikan Non Formal, Pendidikan Vokasional Teknik Mesin, dan Pendidikan Vokasional Teknik Elektro, hadir dalam acara tersebut. Mereka mengikuti kegiatan yang dikenal sebagai Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM) melalui alur JAWARA: JAbarkan aksimu, WAktunya bereksplorasi, RAncang aksimu.

Alur JAWARA didukung oleh platform Spada Untirta yang membantu dalam pemetaan minat, bakat, dan penalaran mahasiswa FKIP Untirta melalui angket khusus. Angket ini bertujuan untuk mengembangkan potensi mahasiswa dalam kegiatan kemahasiswaan dan organisasi di masa mendatang.