Serang, 14–15 Juli 2025 — Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa menjalani asesmen lapangan dalam rangka akreditasi program studi oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (LAMDIK).

Asesmen ini menghadirkan dua asesor dari perguruan tinggi, yakni Dr. Rian Vebrianto, M.Ed. dari UIN Sultan Syarif Kasim Riau dan Neni Mariana, S.Pd., M.Sc., Ph.D. dari Universitas Negeri Surabaya.

Kegiatan hari pertama diawali dengan pembukaan resmi yang dipimpin oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Untirta, Dr. Rusmana, Ir., M.P.  didampingi Dekan FKIP Dr. H. Fadlullah, S.Ag., M.Si., Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala dan Sekretaris LPMPP, perwakilan LPPM, para Wakil Dekan FKIP, Ketua Prodi PGSD, para ketua jurusan dan program studi, dosen, mahasiswa, serta tim akreditasi Prodi PGSD yang telah mempersiapkan seluruh proses asesmen secara optimal.

Setelah pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan sesi konfirmasi data kuantitatif yang melibatkan asesor bersama Unit Pengelola Program Studi (UPPS), Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), dan tim akreditasi. Sesi ini bertujuan untuk mengklarifikasi dan memverifikasi dokumen serta data pendukung yang telah diunggah ke sistem daring LAMDIK.

Masih di hari yang sama, asesor juga melakukan sesi konfirmasi lanjutan dengan alumni, pemangku kepentingan (stakeholder), serta dosen, guna memperoleh gambaran tentang mutu lulusan, efektivitas proses pembelajaran, dan hubungan antara program studi dengan dunia kerja. Selain itu, dilakukan juga wawancara dengan tenaga kependidikan dan mahasiswa aktif untuk mengetahui lebih jauh iklim akademik dan tata kelola Prodi PGSD.

Pada hari kedua, asesmen difokuskan pada peninjauan sarana dan prasarana, seperti ruang kelas, perpustakaan, serta fasilitas penunjang akademik dan non-akademik lainnya. Tim asesor juga melakukan observasi langsung terhadap proses pembelajaran di kelas untuk menilai kesesuaian antara dokumen perencanaan dengan pelaksanaan di lapangan.

Menutup rangkaian kegiatan, tim asesor menyampaikan umpan balik atas hasil observasi dan analisis selama dua hari. Keduanya menyampaikan apresiasi atas inovasi, kesiapan dokumen, serta semangat kolaboratif seluruh civitas akademika dalam menjaga dan meningkatkan mutu secara berkelanjutan.

Serang, 10 Juli 2025 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa  menyelenggarakan Yudisium Program Studi Magister FKIP Untirta Tahun 2025.

Acara yudisium ini dibuka secara resmi oleh Dekan FKIP Untirta, Dr. H. Fadlullah, S.Ag., M.Si., dan dihadiri oleh berbagai unsur pimpinan fakultas, di antaranya Ketua Senat FKIP Untirta Prof. Dr. Yudi Juniardi, M.Pd., Sekretaris Senat, para Wakil Dekan, Kabag TU, para Ketua Program Studi Magister, para Ketua Jurusan, dosen, Ketua Ikatan Alumni, Ketua BEM, serta perwakilan mahasiswa dari setiap kelas program magister.

Rangkaian acara diawali dengan sambutan dari Ketua Senat FKIP, dilanjutkan dengan sambutan sekaligus pembukaan acara oleh Dekan FKIP. Selanjutnya, dilakukan pembacaan Surat Keputusan Dekan tentang Kelulusan Ujian oleh Wakil Dekan I, disusul dengan penyerahan Surat Keterangan Lulus (SKL) kepada para lulusan. Sebagai penutup, para lulusan juga membacakan Ikrar Alumni FKIP Untirta sebagai bentuk komitmen dalam menjaga nama baik almamater.

Sebanyak 56 mahasiswa program magister resmi dinyatakan lulus dalam yudisium ini, yang berasal dari empat program studi:

– Magister Pendidikan Bahasa Indonesia: 3 orang

– Magister Pendidikan Dasar: 30 orang

– Magister Pendidikan Matematika: 17 orang

– Magister Pendidikan Bahasa Inggris: 6 orang

Capaian yang membanggakan, sebanyak 90% dari peserta yudisium berhasil lulus tepat waktu, menandakan efektivitas proses pembelajaran dan komitmen akademik yang tinggi dari seluruh sivitas akademika FKIP Untirta.

FKIP Untirta terus berkomitmen untuk menghasilkan lulusan magister yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga mampu menjadi agen perubahan dalam bidang pendidikan di Indonesia.

Serang, 7 Juli 2025 — Guna memastikan kelancaran pelaksanaan UKPPPG bagi Guru Tertentu Tahap 1 Tahun 2025, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa menyelenggarakan kegiatan koordinasi yang bertempat di Le Dian Hotel Serang. Kegiatan ini menjadi langkah untuk membangun sinergi antar seluruh komponen yang terlibat.

Acara diawali dengan pemaparan laporan dari Dr. Murti Ayu Wijayanti, M.Pd., selaku Koordinator PPG FKIP. Beliau menyampaikan gambaran menyeluruh mengenai teknis pelaksanaan serta menekankan pentingnya sinergi lintas unit demi suksesnya pelaksanaan UKPPPG. Dilanjutkan dengan sambutan oleh Dekan FKIP, Dr. H. Fadlullah, S.Ag., M.Si., yang menggarisbawahi pentingnya integritas dan kerja sama semua pihak untuk mewujudkan pelaksanaan UKPPPG yang berkualitas.

Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Prof. Dr. Ir. H. Fatah Sulaiman, ST., MT., secara resmi membuka kegiatan ini. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi atas dedikasi tim PPG FKIP dan menekankan pentingnya peran guru sebagai ujung tombak dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Turut hadir dalam kegiatan ini antara lain Wakil Rektor Bidang II, jajaran Wakil Dekan FKIP, para Ketua dan Sekretaris Program Studi, Kepala Sekolah dari jenjang SD hingga SMA, serta anggota tim bidang studi yang akan terlibat langsung dalam pelaksanaan UKPPPG.

Adapun susunan kegiatan mencakup beberapa sesi penting, antara lain:

  • Sesi I: Penyampaian Sosialisasi Teknis UKPPPG
  • Sesi II: Pemaparan Peran dan Tugas Dosen serta Tendik
  • Diskusi Teknis: Penguatan Alur Pelaksanaan dan Solusi Permasalahan
  • Sesi Penutup: Penyusunan Rekomendasi dan Rencana Tindak Lanjut

Kegiatan koordinasi ini menjadi ruang refleksi sekaligus persiapan teknis untuk menyelaraskan pemahaman seluruh pihak terkait. Diharapkan melalui pertemuan ini, pelaksanaan UKPPPG Tahap 1 Tahun 2025 dapat berjalan dengan lancar, profesional, dan berdampak positif terhadap kualitas guru di masa depan.

 

Serang, 4 Juli 2025 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa menggelar kegiatan bertajuk NGOBRAS (Ngobrol Santai dan Silaturahmi) bersama alumni yang kini mengabdi di FKIP Untirta sebagai dosen dan tenaga kependidikan. Kegiatan yang penuh kehangatan ini dilaksanakan pada Jumat sore, 4 Juli 2025, mulai pukul 16.00 hingga 20.00 WIB, bertempat di Cafe 1994, Serang.

Acara ini dihadiri oleh pimpinan FKIP Untirta, antara lain Dekan FKIP (Dr. H. Fadlullah, S.Ag., M.Si), Wakil Dekan Bidang Akademik (Dr. Hj. Enggar Utari, M.Si) dan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama (Dr. Abdul Fatah, M.Pd) serta para alumni FKIP yang kini mengabdi di institusi yang sama.

Dalam suasana yang santai namun sarat makna, Dr. Abdul Fatah, M.Pd, membuka sesi dengan memberikan arahan mengenai pentingnya penguatan ikatan alumni yang telah kembali dan berkontribusi di FKIP. Ia menekankan bahwa peran alumni tidak hanya sebatas pelengkap, tetapi merupakan bagian penting dari kekuatan kelembagaan fakultas.

“Perlu ada penguatan jejaring alumni, termasuk pembentukan komunitas alumni kedaerahan, agar kontribusi alumni tidak hanya terasa di kampus, tetapi juga menjangkau daerah-daerah tempat alumni berada,” tegas Dr. Abdul Fatah.

Kepala Laboratorium Talenta JAWARA/FKIP

Sambutan dilanjutkan oleh Dr. Hj. Enggar Utari, M.Si, yang menyoroti posisi strategis alumni dalam proses peningkatan mutu pendidikan, khususnya dalam mendukung akreditasi program studi maupun institusi.

“Alumni memiliki peran vital dalam pencapaian indikator kinerja dan akreditasi. Keterlibatan aktif alumni dapat menjadi nilai tambah dalam proses asesmen eksternal,” ujarnya.

Puncak acara ditandai dengan sambutan dari Dekan FKIP, Dr. H. Fadlullah, S.Ag., M.Si, yang memberikan pesan kuat mengenai pentingnya sinergi antara kebijakan fakultas dan kiprah alumni.

“Kami berharap program-program alumni dapat sejalan dan saling menguatkan dengan program fakultas. Alumni adalah wajah FKIP di luar, dan kolaborasi yang solid akan menciptakan kekuatan institusional yang lebih besar,” ungkap beliau.

Kegiatan NGOBRAS ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga ruang strategis membangun kolaborasi jangka panjang antara pimpinan fakultas dan alumni. Semangat kebersamaan, kecintaan pada almamater, dan visi kolektif yang kuat tampak jelas menyelimuti seluruh rangkaian kegiatan malam itu.

FKIP Untirta kembali menegaskan bahwa alumni bukan hanya bagian dari masa lalu, tetapi mitra sejajar dalam membangun masa depan pendidikan yang lebih bermakna.

Serang, 4 Juli 2025 — Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa menyelenggarakan Workshop Penyelesaian Kurikulum Sekolah Jawara Indonesia (SJI) 2025 yang bertempat di Aula Karakter Jawara, Kampus FKIP Untirta.

Workshop ini menjadi salah satu langkah strategis FKIP dalam memperkuat desain kurikulum yang inovatif, relevan, dan selaras dengan semangat transformasi pendidikan nasional. Kegiatan dibuka secara resmi oleh Dekan FKIP Untirta, Dr. H. Fadlullah, S.Ag., M.Si., yang didampingi para Wakil Dekan. Turut hadir pula para Ketua dan Sekretaris Jurusan, Kepala Laboratorium, Tim Gugus Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (GPMPP), serta Tim Kurikulum dari masing-masing jurusan.

Dalam sambutannya, Dr. H. Fadlullah menyampaikan pentingnya integrasi mata kuliah Kampus Berdampak ke dalam kurikulum Sekolah Jawara Indonesia. Mata kuliah ini menjadi salah satu wujud nyata dari komitmen FKIP Untirta dalam menghadirkan pendidikan yang memiliki relevansi langsung dengan kebutuhan masyarakat dan tantangan zaman.

“Melalui kurikulum yang dirancang dengan pendekatan kolaboratif, kita ingin menciptakan lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga mampu memberi dampak positif bagi lingkungannya,” ujar Dekan FKIP dalam paparannya.

Usai pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan sesi pendampingan teknis penyusunan kurikulum yang difasilitasi oleh Wakil Dekan I FKIP dan Kepala Laboratorium Kurikulum Merdeka. Para peserta dibimbing untuk menyempurnakan dokumen kurikulum masing-masing program studi agar selaras dengan visi besar Sekolah Jawara Indonesia.

Workshop ini diharapkan dapat memperkuat sinergi internal FKIP Untirta dalam membangun kurikulum yang unggul, adaptif, dan berdampak bagi kemajuan pendidikan di Indonesia.

 

Pada hari ini, Selasa 1 Juli 2025 telah dilaksanakan di agenda studi banding antara Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Siliwangi yang bertempat di Aula Karakter Jawara Kampus C, FKIP Untirta. Acara studi banding ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antar organisasi mahasiswa serta menjadi wadah berbagi pengalaman dan praktik terbaik dalam pengelolaan organisasi kemahasiswaan dengan mengusung tema: “ Pendidikan Berkualitas Melalui Pertukaran Pengetahuan Antar Kampus Sebagai Sarana Informasi.”

Acara dibuka tepat pukul 09.00 WIB oleh pembawa acara dari BEM FKIP Untirta, yang segera menciptakan suasana hangat dan penuh keakraban. Setelah pembukaan, sambutan pertama disampaikan oleh perwakilan BEM FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Dalam sambutannya, mereka mengucapkan selamat datang kepada rombongan dari Universitas Siliwangi dan menegaskan pentingnya kolaborasi antar-BEM FKIP untuk mencapai kemajuan bersama serta peningkatan kualitas mahasiswa keguruan. Selanjutnya, perwakilan BEM FKIP Universitas Siliwangi menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan yang ramah tersebut, sekaligus mengungkapkan antusiasme tinggi mereka untuk mempelajari berbagai inovasi dan program unggulan yang telah berhasil dijalankan oleh BEM FKIP Untirta. Dan terakhir sambutan oleh Wakil Dekan 3 menyampaikan hubungan baik FKIP Untirta dengan FKIP Unsil dan menyambut dengan hangat BEM FKIP Unsil yang telah hadir berkunjung di FKIP Untirta sekaligus membuka acara studi banding ini.

Inti dari acara studi banding ini adalah sesi presentasi dan diskusi. Masing-masing BEM FKIP secara bergantian mempresentasikan profil organisasi, struktur kepengurusan, program kerja unggulan yang telah atau akan dilaksanakan, serta tantangan dan solusi yang mereka hadapi dalam menjalankan roda organisasi. BEM FKIP Untirta memaparkan program-program mereka, seperti kegiatan pengabdian masyarakat, inisiatif literasi kampus, dan upaya pengembangan minat bakat mahasiswa. Mereka juga berbagi strategi efektif dalam menghadapi dinamika organisasi. Tidak kalah menarik, BEM FKIP Unsil mempresentasikan program-program adaptif yang mereka jalankan di tengah kondisi pandemi, inovasi dalam pengelolaan media sosial organisasi, serta berbagai upaya mereka dalam meningkatkan partisipasi aktif mahasiswa di berbagai kegiatan

Sebagai simbol persahabatan dan kenang-kenangan, di akhir sesi diskusi, masing-masing BEM FKIP saling menyerahkan cinderamata dan surat kerja sama yang di tanda tangani oleh masing-masing ketua BEM FKIP Untirta dan Unsil. Momen tersebut kemudian diabadikan dengan sesi foto bersama seluruh peserta. Acara studi banding ditutup oleh pembawa acara dengan harapan bahwa pertemuan ini akan menjadi langkah awal yang kuat untuk kolaborasi lebih lanjut di masa depan, baik dalam bentuk program bersama maupun pertukaran informasi secara berkelanjutan.

Kegiatan studi banding berjalan lancar dan kondusif. Diskusi berlangsung interaktif dan informatif, memberikan wawasan baru serta inspirasi bagi kedua belah pihak untuk mengembangkan program kerja dan meningkatkan efektivitas organisasi ke depannya. Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi awal bagi jalinan kerja sama yang lebih erat di masa mendatang.

Pembina BEM FKIP (Febri Saefulloh, M.Pd.,)

Serang, 24-25 Juni 2025 — Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa menjalani asesmen lapangan dalam rangka akreditasi program studi oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (LAMDIK).

Dalam asesmen ini, hadir dua asesor dari perguruan tinggi ternama, yakni Prof. Dr. Muhammad Rohmadi, S.S., M.Hum dari Universitas Sebelas Maret dan Dr. Imam Agus Basuki, M.Pd dari Universitas Negeri Malang.

Kegiatan asesmen hari pertama diawali dengan pembukaan resmi yang dipimpin langsung oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Untirta, Dr. Rusmana, Ir., M.P. Turut hadir dalam kegiatan ini Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Agus Sjafari, M.Si., Dekan FKIP, Dr. H. Fadlullah, M.Si., Kepala LPPM, Sekretaris LPMPP, para Wakil Dekan FKIP, Ketua Prodi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia, serta jajaran tim LPPM, LPMPP, GPMPP, para ketua jurusan dan program studi di lingkungan FKIP. Tak ketinggalan, tim akreditasi Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia yang telah mempersiapkan seluruh proses asesmen secara optimal.

Setelah acara pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan peninjauan sarana dan prasarana, termasuk perpustakaan, serta fasilitas penunjang akademik dan non-akademik lainnya. Agenda kemudian berlanjut ke sesi konfirmasi data kuantitatif, yang melibatkan tim asesor bersama Unit Pengelola Program Studi (UPPS), Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), dan tim akreditasi. Sesi ini bertujuan untuk mengklarifikasi dan memverifikasi dokumen serta data pendukung yang telah disampaikan sebelumnya melalui sistem daring LAMDIK.

Masih di hari pertama, para asesor juga melaksanakan sesi konfirmasi lanjutan dengan alumni, pemangku kepentingan (stakeholder), dan dosen. Mereka menyimak berbagai masukan terkait mutu lulusan, efektivitas pembelajaran, serta hubungan program studi dengan dunia kerja. Selain itu, dilakukan pula wawancara dengan tenaga kependidikan dan mahasiswa aktif untuk memperoleh gambaran menyeluruh tentang iklim akademik dan tata kelola di Prodi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia.

Pada hari kedua, asesmen berfokus pada observasi langsung kegiatan pembelajaran di kelas. Tim asesor memantau kesesuaian antara dokumen perencanaan pembelajaran dengan pelaksanaannya di lapangan, guna memastikan mutu pendidikan benar-benar diterapkan secara nyata.

Sebagai penutup rangkaian asesmen, tim asesor menyampaikan umpan balik (feedback) atas hasil pengamatan dan analisis selama dua hari. Dalam pesan penutupnya, kedua asesor menyampaikan apresiasi atas inovasi, kesiapan dokumen, dan semangat kolaboratif seluruh civitas akademika dalam membangun mutu berkelanjutan di Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Untirta.

Kegiatan ditutup dengan penandatanganan berita acara asesmen lapangan, sebagai dokumentasi resmi atas pelaksanaan proses akreditasi ini.

Pameran “Show of Process” yang diselenggarakan oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa tidak hanya menjadi pemenuhan tugas akhir tiga mata kuliah (Seni Lukis Dasar, Desain Grafis, dan Kritik Seni), melainkan bentuk nyata bagaimana kampus dapat menjadi ruang publik yang hidup dan berdaya. Tidak sekadar selebrasi estetika, pameran ini menekankan pada proses kreatif, pemahaman lintas media, lintas disiplin kajian, dan keberanian untuk tampil sebagai pembelajar.

Sebagai kurator dan dosen pengampu, saya tidak menempatkan diri sebagai pengarah mutlak, melainkan fasilitator ruang belajar yang otonom. Mahasiswa diberi kepercayaan penuh untuk merancang, mengeksekusi, dan mengevaluasi proses mereka sendiri—sebuah bentuk pedagogi yang menempatkan kepercayaan sebagai metode. Ruang basement yang disulap menjadi galeri bukan hanya ruang alternatif, tapi simbol keberanian menaklukkan keterbatasan. Dalam lanskap pendidikan seni yang sering kali dibatasi oleh instrumen teknokratis, ruang ini menjadi metafora: bahwa kreativitas tidak tunduk pada standar fisik, dan semangat kolektif dapat mengubah batas menjadi kemungkinan. Keberanian ini adalah pernyataan sikap—bahwa keterbatasan bukan alasan untuk berhenti, tetapi panggilan untuk mencipta dengan cara yang paling jujur dan kontekstual.

Tahun-tahun sebelumnya, pengalaman mahasiswa saat mencoba menjalin kolaborasi dengan institusi di luar kampus seringkali berujung pada ‘pengerdilan’. Mahasiswa dianggap belum cukup layak berpameran. Narasi ini kami lawan dengan prinsip bahwa proses dan keberanian untuk menampilkan karya—baik yang selesai sempurna maupun yang masih dalam progres—adalah bagian esensial dalam pendidikan seni. Penilaian bukan semata pada hasil, tetapi pada dinamika berpikir, eksplorasi, dan penghayatan. Jangan-jangan, karya mahasiswa yang belum rampung justru menyimpan potensi menjadi karya yang kelak disandingkan dengan para seniman mapan. Bahkan bila mereka tidak menjadi pelukis atau desainer profesional sekalipun, mereka tetap memiliki peluang menjadi penyumbang gagasan, penyampai kritik, dan bagian dari ekosistem kebudayaan yang dinamis. Ini selaras dengan semangat empat pilar pemajuan kebudayaan: perlindungan, pemanfaatan, pengembangan, dan pembinaan. Pameran ini adalah latihan awal untuk membangun ekosistem itu dari kampus—bukan hanya untuk hari ini, tapi juga untuk hari esok yang lebih cerah.

Integrasi tiga mata kuliah dalam satu ruang kerja kolaboratif membuka pemahaman baru bagi mahasiswa: bahwa seni adalah jejaring ide yang bisa bersifat multidisipliner. Karya desain grafis hadir dalam bentuk kaus yang memuat kritik sosial, poster himbauan, dan visualisasi isu-isu kebangsaan. Sementara karya lukis merefleksikan ragam pendekatan artistik, dari naturalisme hingga ekspresionisme dan kubisme. Namun, karya-karya ini tidak semata hadir sebagai representasi gaya—melainkan sebagai bentuk kritik dan refleksi atas gagasan kemapanan artistik itu sendiri. Bukan untuk menolak kemapanan, tetapi menjadikannya sebagai ruang eksplorasi ide dan gagasan yang cerdas, terbuka, dan membebaskan. Dengan begitu, seni dalam konteks pendidikan tinggi bukan lagi menyoal penguasaan teknik semata, tetapi pembentukan pemahaman kritis yang membentuk karakter visual personal mahasiswa—sebuah cermin dari tanggung jawab kampus sebagai ruang tridharma, termasuk dalam fungsinya sebagai kontrol sosial yang aktif terhadap dinamika estetika dan budaya masyarakat.

Tidak ada seleksi kuratorial ketat dalam pameran ini, bukan karena menafikan peran kurator, melainkan sebagai bentuk keberpihakan terhadap proses sebagai nilai utama. Dalam dunia seni yang dinamis, kurasi tidak selalu hadir dalam bentuk seleksi karya secara kaku, melainkan sebagai pemetaan konteks dan pembacaan terhadap wacana. Setiap karya mahasiswa adalah representasi dari proses reflektif dan keberanian untuk tampil—itulah bentuk kurasi sesungguhnya. Kami tidak menafikan pentingnya seleksi dalam praktik profesional, namun dalam konteks ini, publik dan ruang pameran menjadi kurator alami, tempat karya diuji, dinikmati, dan dikritisi. Mahasiswa diberi kebebasan penuh dalam memilih media, teknik, dan gaya sesuai karakter dan pencarian estetik masing-masing, karena seni bukan soal benar-salah, tapi hidup dan bergerak dalam ranah “lebih indah atau belum indah.”

Kuratorial ini tidak didasarkan pada standar mimesis atau capaian visual tunggal, tetapi pada kedalaman proses, keterlibatan emosional mahasiswa, dan keberanian mereka menantang batas konvensional dalam penciptaan karya. Pameran ini juga menghadirkan ruang tayang khusus yang menampilkan dokumentasi proses sejak awal: dari konsep, kanvas kosong, progres kegiatan, hingga karya yang belum atau sudah selesai. Penayangan ini bukan untuk mengkomparasikan karya, tetapi untuk menunjukkan otentisitas proses sebagai bentuk narasi utama dalam pendidikan seni. Di sinilah pendidikan seni menemukan maknanya: ketika mahasiswa menemukan bahasa visual mereka sendiri di luar standar yang mapan dan mampu mengartikulasikannya kepada publik dengan jujur dan terbuka.

Pameran ini juga membuka pintu kampus sebagai ruang edukasi publik. Kami percaya, kampus tidak boleh menjadi menara gading yang tertutup. Maka kami ajak publik luas untuk melihat, memahami, dan berdialog—karena seni adalah milik bersama. Mahasiswa kami tidak sedang berpura-pura menjadi seniman besar. Mereka sedang belajar, dan pameran ini adalah bagian dari perjalanan itu.

Dengan dukungan penuh dari Ketua Prodi, Dekan FKIP, dan Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, kegiatan ini menjadi bagian penting dari proses pembelajaran berbasis proyek (PjBL). Kami sadar, dalam sistem pendidikan yang masih kaku dan berorientasi pada hasil, pendekatan ini bisa tampak berani. Tapi keberanian itulah yang menjadi landasan utama proses ini.

Pameran diselenggarakan pada tanggal 23–25 Juni 2025, di ruang basement Gedung C, Kampus FKIP Untirta, Kota Serang. Lokasi yang sederhana ini justru kami jadikan simbol bahwa keterbatasan bukan penghalang, melainkan ruang tumbuh yang kreatif. Kami ingin menunjukkan bahwa kampus bukan hanya tempat menilai, tetapi juga tempat merayakan keberanian belajar dan mencipta. Pameran ini bukan titik akhir, melainkan titik mula menuju kesadaran artistik yang lebih luas, terbuka, dan reflektif.

Kami juga mengundang seluruh mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, dari berbagai fakultas dan program studi, untuk hadir, melihat, dan merayakan keberanian kolega kalian dalam menampilkan proses belajar yang jujur. Pameran ini bukan hanya milik mahasiswa seni, tetapi milik bersama sebagai ruang edukasi, dialog, dan tumbuh kembang lintas disiplin. Jadikan ruang ini sebagai tempat kita belajar bersama tentang seni, keberanian, dan kemanusiaan.

Hadiyatno, M.Pd/FKIP

Serang, 20–21 Juni 2025 — Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) menjalani asesmen lapangan dalam rangka akreditasi program studi oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (LAMDIK).

Dalam asesmen ini, hadir dua asesor dari perguruan tinggi ternama, yakni Dr. Bowo Sugiharto, S.Pd., M.Pd. dari Universitas Sebelas Maret dan Prof. Dr. Dra. Dwi Wahyuni, M.Kes. dari Universitas Jember.

Kegiatan asesmen hari pertama diawali dengan pembukaan resmi yang dipimpin langsung oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Untirta, Dr. Rusmana, Ir., M.P. Turut hadir dalam kegiatan ini Dekan FKIP, Dr. H. Fadlullah, M.Si., Kepala LPPM, Sekretaris LPMPP, para Wakil Dekan FKIP, Ketua Jurusan Pendidikan Biologi, serta jajaran tim LPPM, LPMPP, GPMPP, para ketua jurusan dan program studi di lingkungan FKIP. Tak ketinggalan, tim akreditasi Program Studi Pendidikan Biologi yang telah mempersiapkan seluruh proses asesmen secara optimal.

Setelah acara pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan peninjauan sarana dan prasarana, termasuk perpustakaan, laboratorium terpadu, serta fasilitas penunjang akademik dan non-akademik lainnya. Agenda kemudian berlanjut ke sesi konfirmasi data kuantitatif, yang melibatkan tim asesor bersama Unit Pengelola Program Studi (UPPS), Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), dan tim akreditasi. Sesi ini bertujuan untuk mengklarifikasi dan memverifikasi dokumen serta data pendukung yang telah disampaikan sebelumnya melalui sistem daring LAMDIK.

Masih di hari pertama, para asesor juga melaksanakan sesi konfirmasi lanjutan dengan alumni, pemangku kepentingan (stakeholder), dan dosen. Mereka menyimak berbagai masukan terkait mutu lulusan, efektivitas pembelajaran, serta hubungan program studi dengan dunia kerja. Selain itu, dilakukan pula wawancara dengan tenaga kependidikan dan mahasiswa aktif untuk memperoleh gambaran menyeluruh tentang iklim akademik dan tata kelola di Prodi Pendidikan Biologi.

Pada hari kedua, asesmen berfokus pada observasi langsung kegiatan pembelajaran di kelas. Tim asesor memantau kesesuaian antara dokumen perencanaan pembelajaran dengan pelaksanaannya di lapangan, guna memastikan mutu pendidikan benar-benar diterapkan secara nyata.

Sebagai penutup rangkaian asesmen, tim asesor menyampaikan umpan balik (feedback) atas hasil pengamatan dan analisis selama dua hari. Dalam pesan penutupnya, kedua asesor menyampaikan apresiasi atas inovasi, kesiapan dokumen, dan semangat kolaboratif seluruh civitas akademika dalam membangun mutu berkelanjutan di Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Untirta.

Kegiatan ditutup dengan penandatanganan berita acara asesmen lapangan, sebagai dokumentasi resmi atas pelaksanaan proses akreditasi ini.