Hari besar nasional di bulan April selalu identik dengan hari Kartini, yaitu tokoh yang memperjuangkan emansipasi wanita Indonesia. Hari Kartini diperingati setiap tanggal 21 April, tanggal ini diperingati sesuai dengan kelahiran RA Kartini dan dibulan ini biasanya banyak acara yang digelar untuk memperingati hari lahir RA Kartini. Salah satunya adalah yang diselenggarakan oleh English Student Association (ESA) FKIP Untirta, yaitu kegiatan Public Discussion yang mengangkat tema “Different Gender, Equal Human”. Acara ini diselenggarakan pada hari Sabtu tanggal 14 April 2018 bertempat di Auditorium Gedung B Kampus A Untirta, dengan mengundang narasumber Ibu Mutiara Ika Pratiwi yang merupakan Pengurus Komite Nasional Perempuan Mahardhika, yaitu suatu organisasi perempuan yang secara konstruktif memeluk teori feminis sosialis dalam perjuangan dan pergerakannya. Narasumber lainnya adalah Ibu Magdalena Sitorus yang merupakan Komisioner Komnas Perempuan, yaitu lembaga negara yang independen untuk penegakan hak asasi manusia perempuan Indonesia. Komnas Perempuan dibentuk melalui Keputusan Presiden No. 181 Tahun 1998, pada tanggal 9 Oktober 1998, yang diperkuat dengan Peraturan Presiden No. 65 Tahun 2005. Dimoderatori oleh Ibu Dr. Ade Husnul Mawaddah, M.Hum. yang merupakan dosen Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia, acara ini dimulai pukul 13.00 WIB dihadiri oleh para dosen Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, para mahasiswa, dan umum. Perbedaan Gender adalah suatu konsep kultural, berupaya membuat perbedaan (distinction) dalam hal peran, perilaku, mentalitas, dan karakteristik emosional antara laki-laki dan perempuan yang berkembang dalam masyarakat. Dalam beberapa situasi ada kelompok orang yang menganggap bahwa kedudukan perempuan dan laki-laki dalam keluarga maupun dalam masyarakat memang harus berbeda. Sedangkan keadilan gender merupakan suatu proses dan perlakuan adil terhadap laki – laki dan perempuan. Dengan mempunyai kedudukan yang sama, maka setiap individu mempunyai hak-hak yang sama, menghargai fungsi dan tugas masing-masing, sehingga tidak ada salah satu pihak yang mereka berkuasa, merasa lebih baik atau lebih tinggi kedudukannya dari pihak lainnya.