Serang, 4 Oktober 2024 — Jurusan Pendidikan Fisika FKIP Untirta dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Fisika Kabupaten dan Kota Serang mengadakan rapat kolaborasi di ruang Edutaria FKIP Untirta pada Jumat, 4 Oktober 2024. Rapat yang dipimpin oleh Yuvita Oktarisa, Ph.D., dan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk dosen, mahasiswa, serta guru Fisika dari kota dan kabupaten Serang, membahas berbagai topik penting terkait pengembangan pendidikan dan laboratorium fisika di Banten.

Salah satu agenda utama rapat adalah persiapan Workshop Penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis ilmiah guru fisika. Dalam diskusi, peserta menyampaikan bahwa penulisan KTI masih menjadi tantangan besar, terutama terkait pemahaman tentang bagaimana tulisan dapat diterbitkan di jurnal ilmiah. Rencananya, kolaborasi antara dosen dan guru akan menghasilkan karya yang dapat dipublikasikan di jurnal Gravity maupun Nebula.

Topik sosialisasi seminar pendidikan fisika (Sendikfi) 2025 juga dibahas dalam rapat. Seminar ini akan menjadi ajang penting untuk mempublikasikan hasil KTI yang disusun oleh para peserta workshop. Pemateri workshop pun diharapkan bisa memfasilitasi banyaknya pertanyaan dan kesulitan terkait penulisan ilmiah.

Salah satu poin krusial lainnya dalam rapat ini adalah pengelolaan laboratorium fisika sekolah. Para peserta menyoroti keterbatasan tenaga laboratorium di sekolah-sekolah yang menyebabkan alat-alat fisika (KIT) tidak dapat dimanfaatkan secara optimal. Saat ini, sebagian besar pengelolaan laboratorium masih dibebankan kepada guru karena kekurangan laboran yang kompeten. Beberapa sekolah di Banten memiliki berbagai peralatan canggih, seperti teropong bintang dan alat-alat KIT fisika yang masih baru, tetapi belum banyak digunakan.

Diskusi juga menyinggung pentingnya penguatan literasi melalui instrumen-instrumen fisika yang bisa digunakan dalam pembelajaran sehari-hari. Harapannya, siswa dapat lebih memahami penerapan fisika dalam kehidupan sehari-hari melalui praktikum langsung di laboatorium fisika FKIP Untirta, yang nantinya dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam kegiatan ilmiah.

Selain itu, rapat menyepakati beberapa hal penting, antara lain:

  1. Penambahan pembinaan pembuatan asesmen literasi sains pada materi workshop.
  2. Kolaborasi antara dosen dan guru untuk menghasilkan karya ilmiah yang bisa dipublikasikan.
  3. Sosialisasi penggunaan KIT fisika di SMA-SMA Banten agar alat-alat tersebut bisa dimanfaatkan secara maksimal.
  4. Pemilihan Ibu Marina Chandramidi, M.Pd. (Guru Fisika SMAN 3 Serang) sebagai moderator workshop yang akan datang.

Dengan kolaborasi yang terjalin, diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan mutu pendidikan fisika di Serang, serta mengoptimalkan pemanfaatan laboratorium fisika yang ada di sekolah-sekolah.

Serang, 3 Oktober 2024 – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan menandatangani perjanjian kerja sama dengan Universitas Mangkuwiyata. Kerja sama ini mencakup tiga bidang strategis: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Acara penandatanganan perjanjian kerja sama berlangsung di kampus FKIP Untirta, dihadiri oleh jajaran pimpinan dari kedua universitas diantaranya Dekan FKIP Untirta, Dr. H. Fadlullah, S.Ag., M.Si., Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama FKIP Untirta, Dr. Abdul Fatah, S.Pd., M.Pd., serta Wakil Rektor I Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerja Sama Universitas Mangku Wiyata, Fahmie Firmansyah, S.Pd., M.Pd. Selain itu, hadir juga Wakil Rektor II, Maharani, S.os., M.M., Ketua SPI Universitas Mangku Wiyata, Woro Wardani, S.T., Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, M Hardiman Nur R., M.T., serta Kaprodi PGSD, Adnin Mutiara, M.Pd.

Dalam sambutannya, Dr. H. Fadlullah, S.Ag., M.Si. menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan langkah penting untuk menciptakan sinergi antara dua lembaga pendidikan tinggi yang memiliki visi dan misi serupa dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan di Indonesia.

“Kami sangat antusias dengan kerja sama ini karena membuka peluang untuk peningkatan kualitas pendidikan melalui pertukaran sumber daya, penelitian bersama, serta pengabdian kepada masyarakat yang lebih luas. Kerja sama ini diharapkan tidak hanya membawa manfaat bagi kedua institusi, tetapi juga bagi masyarakat, terutama dalam peningkatan kualitas pendidikan di daerah-daerah,” ujar Dekan FKIP.

Wakil Rektor I Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerja Sama Universitas Mangku Wiyata, Fahmie Firmansyah, S.Pd., M.Pd., juga menyampaikan optimismenya terhadap kerja sama ini. “Kami percaya kolaborasi ini akan memperkuat kemampuan penelitian dan pengabdian masyarakat dari kedua pihak. Dengan sinergi ini, kami dapat menciptakan program-program yang inovatif dan berkelanjutan dalam pengembangan masyarakat, khususnya di bidang pendidikan.”

Kerja sama ini mencakup berbagai kegiatan, seperti pemanfaatan fasilitas laboratorium, kolaborasi penelitian, pengembangan kurikulum, dan pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat. Kedua universitas sepakat untuk bersama-sama berkontribusi dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, baik melalui pendidikan formal di lingkungan kampus maupun program-program yang langsung menyasar masyarakat.

Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan FKIP Untirta dan Universitas Mangkuwiyata dapat menciptakan inovasi-inovasi baru yang mendorong terciptanya generasi muda yang berkualitas dan siap bersaing di era global. Kerja sama ini juga akan memperkuat jejaring antar perguruan tinggi dalam menciptakan pendidikan yang lebih inklusif dan berdaya saing.

Acara diakhiri dengan sesi foto bersama dan ramah tamah antara pimpinan kedua universitas, serta diskusi tentang rencana implementasi program-program yang telah disepakati.3

Serang, 1 Oktober 2024 Dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional, sejumlah mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP UNTIRTA dengan penuh antusias mengikuti pelatihan membatik. Kegiatan ini istimewa karena menggunakan bahan pengganti lilin, yaitu Gutha Tamarind (tepung dari biji asam).

Pelatihan ini dipandu oleh Ika Kurnia Mulyati, S.Pd., dari Sanggar Ratu Pantai Selatan, yang juga merupakan guru Seni di SMAN 1 Wanasalam. Teknik Gutha Tamarind merupakan inovasi dalam membatik, di mana biji asam diproses menjadi bubuk halus yang kemudian dicampur dengan air dan lemak nabati atau mentega hingga membentuk pasta. Bahan ini menjadi pengganti lilin atau malam yang biasanya digunakan dalam proses membatik.

Menariknya, Gutha Tamarind sering disebut sebagai “batik dingin” karena prosesnya tidak memerlukan pemanas seperti dalam penggunaan malam. Hal ini membuat teknik tersebut ramah lingkungan dan menawarkan pendekatan baru dalam seni membatik.

Kegiatan ini tidak hanya memperkenalkan inovasi dalam membatik, tetapi juga memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa untuk mengeksplorasi teknik tradisional dengan sentuhan modern.

(P.Sejarah/FKIP)

Selasa, 1 Oktober 2024  Aula Karakter Jawara Kampus FKIP Untirta digelar Workshop Kewirausahaan di Era Digital yang diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Sejarah. Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Akademik Dr. Hj. Enggar Utari, M.Si, dan dihadiri oleh Ketua Jurusan Sejarah Yuni Maryuni, M.Pd serta para dosen dan mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah.

Workshop ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan pengalaman praktis kepada mahasiswa dalam bidang kewirausahaan, dengan fokus pada pembuatan dan pemasaran produk berbasis digital. Ketua Pelaksana acara, M. Anggie Farizqi Prasadana, S.Pd., M.A., menyatakan harapannya agar workshop ini dapat membekali mahasiswa dengan pengetahuan mengenai strategi pemasaran digital yang efektif.

Pemateri dalam acara ini, Ika Kurnia Mulyati, S.Pd., seorang Guru Seni dari SMAN 1 Wanasalam, menyampaikan materi tentang pembuatan batik Banten. Materi tersebut mencakup proses desain hingga pemasaran produk secara digital. Dalam sesi praktik, mahasiswa diajarkan cara membuat motif batik khas Banten yang diintegrasikan dengan pengelolaan bisnis berbasis teknologi digital.

Kegiatan ini merupakan langkah konkret dari Program Studi Pendidikan Sejarah untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya memahami aspek sejarah secara akademis, tetapi juga memiliki jiwa wirausaha yang siap berkontribusi di era digital.

(P.Sejarah/FKIP)

UNTIRTA (FKIP dan FAPERTA) bekerjasama dengan PT Chandra Asri Pacific, Tbk. melakukan pengabdian masyarakat “Pelatihan Budidaya Ikan Air Tawar dan Sayuran, serta Pengolahan Makanan Berbasis Ikan untuk Makanan Padat Gizi” Desa anyar, Kabupaten Serang, 26-27 September 2024. Tim dari Untirta terdiri dari Pipit Marianingsih, M.Si.; Dr. Dodi Hermawan, S.Pi, M.Si; Dr. Enggar Utari, M.Si.; dan Ika Rifqiawati, M.Pd.; dibantu juga oleh Retni Marliani, S.Pi. dari Dapur Jawara.

Masyarakat Desa Anyar, Provinsi Banten, yang terletak di dekat pesisir, sebagian besar memiliki mata pencaharian sebagai nelayan. Untuk mengurangi ketergantungan hanya pada hasil laut serta sebagai strategi yang potensial untuk meningkatkan kemandirian pangan, maka perlu diberikan kegiatan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat berupa budikdamber. Selanjutnya, di Desa Anyar, Provinsi Banten, terdapat nelayan katir yang memancing ikan, serta nelayan ngarad yang menggunakan jaring, dengan hasil tangkapan yang didominasi oleh ikan teri. Akan tetapi, hingga saat ini, hasil tangkapan ikan dari nelayan dijual dalam kondisi mentah tanpa adanya pengolahan lebih lanjut menjadi produk bernilai tambah. Kondisi ini menunjukkan peluang yang besar untuk mengembangkan industri pengolahan ikan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Kondisi lainnya yang ada di Desa Anyar, Provinsi Banten, adalah adanya tantangan kesehatan yang signifikan, seperti kasus balita stunting dan wasting, ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan anemia, serta lansia yang tinggal sendiri tanpa dukungan keluarga. Kondisi ini menunjukkan perlunya intervensi gizi yang tepat untuk kelompok rentan ini, guna meningkatkan kualitas kesehatan mereka. Dengan dilakukannya kegiatan peningkatan keterampilan budikdamber serta pengolahan produk ikan di Desa Anyar diharapkan dapat menjadi solusi untuk menyediakan sumber protein yang murah, sehat, dan mudah diakses bagi masyarakat. Selain itu, dengan memanfaatkan lahan dan tenaga kerja lokal, budidaya lele dapat meningkatkan perekonomian masyarakat serta mengurangi ketergantungan pada sumber daya dari luar desa. Oleh karena itu penting untuk dilakukan pelatihan budidaya lele dan sayuran serta pengolahan makanan berbasis lele dan ikan laut untuk PMT kelompok rentan dan makanan darurat bencana, di Desa Anyar Provinsi Banten.

Kegiatan dilakukan 2 hari. Hari pertama, dengan audiens sejumlag bapak-bapak nelayan dari Desa nanyar, dilakukan pemberian materi dan praktek pemanfaatan ember baru/bekas untuk budidaya lele dan sayur melalui metode budikdamber. 

Sementara untuk hari kedua pemberian materi dan praktek pengolahan produk ikan, dengan audience ibu-ibu Desa Anyar. Pada hari kedua diberikan paparan bentuk-bentuk olahan produk ikan yang memiliki nilai jual baik di pasaran; pentingnya higienisitas dalam pengolahan produk ikan untuk menjaga masa simpan produk; penentuan perhitungan harga pokok (HPP) produk olahan gizi; rekomendasi pemasaran produk olahan gizi; serta takaran gizi dan pentingnya gizi seimbang, khususnya bagi kelompok rentan (kontribusi intervensi stunting) dan konsisi darurat bencana.

Dari kegiatan tersebut masyarakat merasa terbantu untuk mendapat pemahaman dan keteranpilan dalam melakukan budidaya ikan lele dan ikan nila melalui metode Budikdamber dan dapat berdaya untuk mengembangkan budidaya ikan lele tersebut. Kegiatan tersebut juga memberdayakan ibu-ibu maupun  kader posyandu untuk membuat produk pangan dari Lele maupun ikan laut hasil nelayan (seperti Bakso dan olahan kaki naga). Kedepan diharapkan kelompok masyarakat mendapatkan tambahan pendapatan dari hasil produk budidaya maupun pengolahan produk ikan, serta adanya kontribusi nyata untuk intervensi stunting melalui produk pangan yang aman, dan bergizi tinggi, serta non MSG.

Serang, 26 September 2024 – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Untirta membentuk Komunitas Kesehatan Mahasiswa FKIP (KKF) sebagai wadah informasi dan layanan kesehatan bagi seluruh civitas akademika. Sebagai langkah awal, FKIP UNTIRTA mengadakan workshop bertema “Terhindar dari Anemia dan Kulit Sehat Terawat untuk Remaja” di Ruang Edutaria FKIP.

Acara yang berlangsung mulai pukul 09.00 WIB ini dihadiri oleh mahasiswa, dosen, dan staf, yang mendapatkan fasilitas edukasi mengenai berbagai isu kesehatan penting. Workshop ini menghadirkan informasi berharga mengenai kesehatan kulit, bahaya anemia pada remaja, serta layanan kesehatan yang tersedia di Kota Serang.

Sesi edukasi ini dipandu oleh dr. Ari Aulia Rahman Hakim dari Klinik 35, yang menjelaskan cara menjaga kesehatan kulit yang optimal dan memberikan wawasan mendalam tentang dampak anemia, terutama di kalangan remaja. Peserta diajak berinteraksi dalam diskusi dan tanya jawab, sehingga dapat memperluas pemahaman mereka tentang pentingnya menjaga kesehatan di usia muda.

Tak hanya itu, sebagai bentuk perhatian terhadap kesehatan civitas akademika, dosen dan staf FKIP UNTIRTA juga mendapatkan fasilitas cek kesehatan gratis. Hal ini menunjukkan komitmen FKIP UNTIRTA untuk tidak hanya mendukung pendidikan akademik, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan kesehatan anggotanya.

Dengan terbentuknya KKF dan kegiatan workshop ini, FKIP UNTIRTA berharap dapat membangun kesadaran akan pentingnya kesehatan di kalangan mahasiswa serta menciptakan lingkungan akademik yang lebih sehat dan berdaya.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk program-program kesehatan lainnya di masa mendatang, mengingat pentingnya kesadaran kesehatan bagi generasi muda dalam menghadapi berbagai tantangan di dunia modern.

 

Kamis, 26 September 2024, Jurusan Pendidikan IPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Untirta mengadakan Workshop Pembelajaran IPA Berbasis STEM di Student Centre Untirta Kampus Sindangsari. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai perkembangan pembelajaran IPA dengan menggunakan STEM Terintegrasi.

Kegiatan Workshop dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama, Dr. Abdul Fatah, M.Pd. Dalam sambutannya, beliau mengatakan perkembangan kegiatan pembelajaran saat ini semakin pesat terutama dalam pembelajaran STEM. Ia berharap materi yang disampaikan dapat menjadi inspirasi dalam mengembangan kegiatan pembelajaran terutama pada STEM.

Workshop ini dihadiri oleh 160 peserta yang merupakan Musyawarah Guru Mata Pelajaran IPA Provinsi Banten, serta dihadiri oleh Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan, dan dosen-dosen Pendidikan IPA yang memfasilitasi, memberikan dukungan dan motivasi kepada peserta.

Narasumber dalam workshop ini adalah Bapak Abdul Aziz Rahman, M.Pd. dari SMPN 2 Kadudampit dan Assoc. Prof. Sasithep Pitiporntapin, Ph.D. dari Kasetsart University, Thailand. Berdasarkan pengalaman dan keahlian yang dimiliki, kedua narasumber memberikan dua sudut pandang yang menarik serta menginpiratif mengenai pembelajaran STEM Terintegrasi. Narasumber memberikan contoh pembelajaran yang dapat dilakukan dengan menggunakan pembelajaran STEM Terintegrasi. 

Kegiatan worskhop ini diharapkan dapat membuka wawasan dan memberikan bekal yang signifikan terutama bagi guru di Provinsi Banten dalam mengembangkan kegiatan pembalajaran agar dapat mengembangan kemampuan berpikir siswa. Dengan pemikiran guru yang kreatif, semangat berkolaborasi dan berinovasi dalam kegiatan pembelajaran diharapkan guru mampu mengembangkan kegiatan pembelajaran STEM terintegrasi yang berkualitas dan berkontribusi postif dalam bidang Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam di tangkat Sekolah Menengah Pertama.

Kamis, 26 September 2024 – Pendidikan Vokasional Teknik Mesin Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa  menggelar “The 3rd Vocational Education National Seminar (VENS)”. Acara yang bertujuan untuk memperkuat pendidikan vokasional di Indonesia ini berlangsung di Ruang Multimedia, Gedung Rektorat Untirta dan dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Dr. Rusmana, Ir., M.P., yang didampingi oleh Dekan FKIP, Dr. H. Fadlullah, S.Ag., M.Si. Turut hadir Ketua Jurusan Pendidikan Vokasional Teknik Mesin, Sulaeman Deni Ramdani, M.Pd, serta para dosen dari Jurusan PVTM.

Seminar ini dihadiri oleh beragam peserta, termasuk perwakilan dinas pendidikan, kepala sekolah, guru, dan mahasiswa, yang semuanya berkumpul untuk membahas perkembangan terkini dalam dunia pendidikan vokasional.

Acara ini menghadirkan dua narasumber utama yang sangat berpengalaman:

  • Bapak Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D. – Direktur Akademi Inovasi Indonesia, yang menyampaikan materi berjudul “Implementasi Teaching Factory dan Project Based Learning dalam Revitalisasi Pendidikan Vokasi.” Materi ini menekankan pentingnya pendekatan praktis dan inovatif dalam pendidikan vokasi.
  • Bapak Saryadi, S.T., MBA – Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemdikbudristek, yang membahas “Arah Kebijakan Revitalisasi Pendidikan Vokasi dalam Mewujudkan SDM Kompeten, Unggul, dan Berkarakter.” Pembicara ini memberikan wawasan tentang kebijakan pemerintah dalam mengembangkan sumber daya manusia yang siap menghadapi tantangan industri.

Seminar ini diharapkan dapat menjadi wadah pembelajaran yang berharga dan memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan pendidikan vokasi di Indonesia. Melalui diskusi dan sharing pengalaman, diharapkan para peserta dapat mengimplementasikan hasil seminar dalam praktik pendidikan mereka, sehingga dapat menciptakan generasi yang lebih kompeten dan siap untuk memasuki dunia kerja.

Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, seminar ini menegaskan komitmen Untirta dalam memperkuat pendidikan vokasional untuk masa depan yang lebih baik.

(PVTM/FKIP)

Rabu, 25 September 2024 – Aula Karakter Jawara di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa menjadi ajang berkumpulnya para pendidik dan peneliti sosiologi dari seluruh Indonesia. Acara ini resmi dibuka oleh Dekan FKIP Untirta, Dr. H. Fadlullah, S.Ag., M.Si, yang didampingi oleh Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr. Hj. Enggar Utari, M.Si, serta Ketua Jurusan Pendidikan Sosiologi Dr. Haryono, M.Si, dan Ketua Pelaksana Kegiatan, Subhan Widiansyah, M.Pd.

Rapat kerja nasional ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dalam Asosiasi Profesi Pendidik dan Peneliti Sosiologi Indonesia (AP3SI), termasuk Ketua Umum Prof. Dr. Elly Malihah Setiadi, M.Si, Wakil Ketua Umum Dr. Grendi Hendrastomo, M.M., M.A., dan Sekretaris Jenderal Rakhmat Hidayat, Ph.D. Dalam suasana penuh semangat dan kolaborasi, peserta siap menggali berbagai inovasi dalam dunia pendidikan dan penelitian sosiologi.

Kegiatan ini berlangsung dari 25 hingga 28 September 2024 dan mencakup serangkaian agenda penting, antara lain:

  • Rapat Kerja Nasional (Rakernas) AP3SI
  • Visiting Lecturer AP3SI
  • Bedah Buku dan Diskusi Sosiologi bersama Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Sosiologi Provinsi Banten dengan tema “Inovasi Pembelajaran Sosiologi di Era Kurikulum Merdeka.”
  • Studi Adat Kasepuhan Cisungsang di Lebak, termasuk observasi terhadap Sere Taun Kasepuhan Adat Cisungsang dan dialog kebudayaan dengan perwakilan masyarakat.

Narasumber dalam acara Bedah Buku adalah Hj. Siti Munawarah, S.Pd., M.Pd., seorang guru dari SMAN 8 Kota Tangerang Selatan, yang membahas karyanya berjudul “Panduan Sukses Inovasi Pembelajaran – Media Guru.” Sesi diskusi akan menghadirkan Dr. Grendi Hendrastomo, M.M., M.A. dan Dr. Haryono, M.Si, yang akan membahas tantangan dan solusi dalam inovasi pendidikan sosiologi.

Dengan rangkaian kegiatan ini, diharapkan tercipta kolaborasi produktif yang mampu mengembangkan inovasi di bidang pendidikan dan penelitian sosiologi, sekaligus memperkuat pemahaman terhadap budaya lokal. Ini merupakan langkah strategis dalam memajukan pendidikan sosiologi di Indonesia.