Kuliah Pakar Bimbingan dan Konseling FKIP Untirta : Teknologi dan Masa Depan Layanan Bimbingan dan Konseling di Indonesia

Posted on

Sabtu, 8 Juni 2024  Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Untirta mengadakan Kuliah Pakar di Ruang Edutaria Kampus C FKIP Untirta. Kegiatan ini bertema “Teknologi dan Masa Depan Layanan Bimbingan dan Konseling di Indonesia” dan menghadirkan Dr. Non Syafriadi, S.Pd., M.Pd., Kepala Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Riau, sebagai pemateri utama.

Acara dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Umum FKIP Untirta, Ria Sudiana, S.Si., M.Si. Beliau berharap kegiatan seperti ini terus berlangsung dan memberikan dampak positif bagi pendidikan, khususnya di FKIP

Kuliah Pakar ini dihadiri oleh 50 peserta yang terdiri dari mahasiswa sarjana Bimbingan dan Konseling, mahasiswa PPG, alumni, dan dosen. Acara dimoderatori oleh Ketua Jurusan Bimbingan dan Konseling FKIP Untirta, Arga Satrio Prabowo, M.Pd.

Ketua Jurusan Bimbingan Konseling menyatakan kebahagiaannya atas kesediaan Wakil Dekan untuk hadir dan mengundang pemateri dari luar Pulau Jawa. “Saya senang Pak WD 2 bisa menghadiri kegiatan ini, serta kepada pemateri luar biasa yang meluangkan waktunya, dan para peserta yang ingin mendapatkan ilmu tentang teknologi dalam layanan BK. Saya selalu ingin membuat kegiatan yang berdampak positif di bidang Pendidikan.

Dalam kegiatan ini, Dr. Non Syafriadi membahas teknologi masa kini yang dapat diterapkan dalam layanan Bimbingan dan Konseling. Menurutnya, layanan BK tidak boleh tertinggal dalam perkembangan teknologi. Tanpa menghilangkan unsur konvensional, BK harus memanfaatkan teknologi, khususnya Cyber Counseling.

“Dengan adanya teknologi, bukan berarti kita harus mengubah seluruh tugas dan fungsi BK yang efektif diadakan secara langsung dan luring. Justru, teknologi seharusnya memudahkan tugas guru BK, baik yang bertanggung jawab langsung pada siswa maupun stakeholder lainnya. Teknologi ini merupakan salah satu strategi BK, bukan satu-satunya,” ungkap Dr. Non Syafriadi.

Diskusi bersama beliau menyimpulkan bahwa teknologi tidak boleh menjadi hambatan dalam menjalankan aktivitas BK seperti biasanya. Guru BK/Konselor harus membuka mata dan melihat manfaat teknologi untuk layanan BK.