Sejumlah mahasiswa Pendidikan Khusus (PKh) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa melakukan studi komparatif ke Bandung pada Jum’at (29/11/2019).   Kegiatan inimemberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa di luar lingkup universitas, menambah ilmu yang belum pernah didapat serta kegiatan yang memiliki banyak manfaat.

Mereka melakukan kunjungan ke-empat tempat, yaitu :

  1. SLB D YPAC Bandung, disini para mahasiswa belajar untuk mengenal lebih tentang tunadaksa.
  2. Art Therapy Centre Univ Widyatama Bandung, disini para mahasiswa belajar untuk menciptakan wadah yang konkrit bagi sumbangsih keilmuan serta peran serta penanganan para penyandang disabilitas.
  3. SLB B Cicendo, merupakan sekolah luar biasa negeri tertua bagi kalangan tunarungu di Indonesia. sebelumnya SLB ini terbagi menjadi 2 bagian; pertama, untuk anak-anak tunarungu murni. kedua, untuk tunarungu yang mengalami kelainan ganda.
  4. SLB A Pajajaran, tujuan sekolah ini adalah agar terbina penanganan masalah sosial penyandang tunanetra, sehingga mampu melaksanakan fungsi sosialnya dalam tata kehidupan dan penghidupan masyarakat.

Rombongan dari FKIP Untirta ini terdiri dari mahasiswa semester 3 dan 5 yang didampingi oleh dosen-dosen Jurusan Pendidikan Khusus.

Selama 3 hari, Jurusan Pendidikan Khusus FKIP Untirta ikut memeriahkan HUT Kota Serang ke-12, yaitu dari tanggal 22 hingga 24 Agustus 2019. Jurusan PKh FKIP Untirta ikut mengisi salah satu acara yaitu Serang Fair yang diselenggarakan di Alun-alun Kota Serang. Para mahasiswa memamerkan teknologi asisstif untuk anak berkebutuhan khusus, dimana barang2 tersebut setiap harinya berada di Laboratarium PKH. Motivasi untuk ikut memeriahkan acara ini adalah semoga melalui PKH Untirta dapat memberikan stimulus yang baik kepada Provinsi Banten kususnya Kota Serang agar menjadi kota inklusif yang ramah untuk disabilitas, dengan mengangkat jargon “Kalau bukan kita siapa lagi”. Saat dihubungi, Reza Febri Abadi, M.Pd. selaku dosen Pendidikan Khusus berharap dengan adanya pameran teknologi bagi disabilitas adalah semakin banyaknya orang mengerti dan peduli akan disabilitas. “Serta menjadikan Untirta khususnya PKH FKIP Untirta menjadi pelopor Universitas yang Inklusif di Provinsi Banten bahkan Indonesia” tambah dosen PNS berkacamata ini. Bahkan hal ini diapresiasi oleh Walikota dan Wakil Walikota Serang, dimana kedua pemimpin Kota Serang ini mendatangi stand milik mahasiswa PKh. Beliau berkomitmen dan mengupayakan Kota Serang menjadi kota inklusif tanpa adanya marginalisasi, karena baik masyarakat disabilitas maupun masyarakat non disabilitas memiliki hak yang sama.

Alat bantu tersebut adalah gelang respons klakson untuk pengendara tunarungu, fungsinya adalah sebgai alat bantu berkendara di jalan raya. Alat yang berupa gelang tersebut akan bergetar ketika mendekteksi suara klakson kendaraan bermotor. Salah satu pencipta gelang tersebut, Fauzil Ayuf Firmansyah mengatakan alat tersebut diciptakan karena banyaknya kecelakaan yang menimpa pengendara tunarungu. Sehingga berdasarkan kejadian tersebut, Fauzil dan kawan-kawan berinisiatif untuk membuat alat yang dapat membantu para pengendara tunarungu, selain itu ini juga merupakan proyek matakuliah Teknologi Asistif dengan dibimbing oleh seorang Dosen Pendidikan Khusus. Alat tersebut diberi nama Deaf Bracelet Sensor atau Gelang Sensor Tunarungu.

Momen Ramadhan memang dirasa paling pas untuk berbagi kebahagiaan dengan sesama, salah satunya anak-anak penyandang disabilitas. Tak hanya anak yatim piatu atau kaum dhuafa saja yang semestinya mendapat perhatian khusus di bulan Ramadan ini. Tetapi, anak-anak dengan kondisi disabilitas tentunya juga membutuhkan perhatian dan kasih sayang serta tak boleh luput dari perhatian kita semua.

Maka dari itu, Jurusan Pendidikan Khusus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Univesitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA) kali ini menggelar acara buka bersama dengan berbagi kebahagiaan bersama anak-anak berkebutuhan khusus (disabilitas). Acara yang bertajuk RABANAKU (Ramadhan Asyik Bersama Anak Berkebutuhan Khusus) ini menghadirkan siswa disabilitas dari Sekolah Khusus yang berada di Kota Serang, masing masing sekolah mengirim perwakilannya sebanyak 2 guru dan 5 siswa. Selain itu hadir pula Walikota Serang H. Syafrudin, M.Si. dalam acara yang diselenggarakan pada hari Kamis, 16 Mei 2019 di Aula Kampus C FKIP ini. Hadir pula Dekan FKIP, Wakil Dekan III, Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Khusus, Para Dosen dan Staff Jurusan Pendidikan Khusus.