PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA BARU FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN TAHUN 2021

Posted on

Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru atau yang disingkat dengan sebutan PKKMB tahun 2021 ini telah dilaksanakan. Kegiatan tersebut diawali  oleh kegiatan PKKMB tingkat universitas yang diselenggarakan oleh Bidang Kemahasiswaan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yaitu pada tanggal 18 Agustus 2021. Lalu pada hari kedua kegiatan PKKM dilanjutkan pelaksanaannya oleh masing-masing fakultas di lingkungan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, dimana Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan turut melaksanakan kegiatan tersebut selama 2 hari. Pada hari pertama PKKMB tingkat fakultas yaitu tanggal 19 Agustus, kegiatan dilaksanakan oleh pihak fakultas dan BEM. Lalu pada tanggal 20 Agustus 2021, kegiatan  dilanjutkan di tingkat jurusan dan HMJ.

Pemateri         : Dr. Dase Erwin Juansah, M. Pd. (Dekan FKIP Untirta)

Tema              :  FKIP “Dulu, Kini dan Nanti”

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa merupakan Fakultas tertua dengan program studi terbanyak di Untirta. Mahasiswa yang terdaftar pada tahun ajaran 2010/2011 tidak lagi didominasi oleh lulusan SMA di Banten tapi juga luar daerah seperti Jakarta, Jawa Barat, Jawa tengah dan Timur, tapi juga wilayah Sumatera seperti Lampung, Padang, Medan dan Palembang. Hal ini menunjukkan bahwa FKIP Untirta telah menjadi salah satu pilihan calon Mahasiswa Nasional yang masih akan terus berkembang.

  1. Tujuan FKIP
  2. Menghasilkan lulusan sebagai calon pendidik/tenaga kependidikan yang maju, bermutu, berkarakter dan berdaya saing; jujur, amanah, berwibawa, adil, religi dan akuntabel (JAWARA) serta kompeten dalam bidang pembelajaran, sosial, kepribadian, dan keilmuan;
  3. Menghasilkan lulusan sebagai calon pendidik/tenaga kependidikan yang berwawasan global sehingga mempunyai daya saing tinggi;
  4. Menghasilkan lulusan sebagai calon pendidik/tenaga kependidikan yang mampu mengaplikasikan dan mengembangkan ilmunya dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara untuk kemaslahatan umat manusia;
  5. Menghasilkan kajian-kajian ilmiah, khususnya dalam pendidikan dan keguruan, baik yang bersifat penemuan maupun pengembangan.

Berikut adalah daftar jurusan serta ketua jurusan saat ini di FKIP Untirta

No Nama Jurusan Nama Ketua Jurusan
1. Pendidikan Matematika Dr. Cecep Anwar Hadi, M. Si.
2. Pendidikan Biologi Mila Ermila Hendriani, M. Pd.
3. Pendidikan Non Formal Ila Rosmilawati, M. Ai,. Ph. D.
4. Pendidikan Bahasa Indonesia Farid Ibnu Wahid, M. Pd.
5. Pendidikan Bahasa Inggris Rahman Hakim, M. Pd.
6. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Ratih Kusuma Wardani, M. Pd.
7. Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Indhira Asih Vivi Yandari, M. Pd.
8. Bimbingan dan Konseling Dr. Evi Afiati, M. Pd.
9. Pendidikan Khusus Sistriadini Alamsyah Sidik, M. Pd.
10. Pendidikan Fisika Yus Rama Denny, Ph. D.
11. Pendidikan Kimia Dr. Solfarina, M. Si.
12. Pendidikan IPA Dr. Lukman Nulhakim, M. Pd.
13. Pendidikan Vokasional Teknik Elektro Endi Permata, M. T.
14. Pendidikan Vokasional Teknik Mesin Sulaeman Deni Ramdani, M. Pd.
15. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Dr. Ratna Sari Dewi, M. Pd.
16. Pendidikan Sosiologi Dr. Mochamad Naim, M. Si.
17. Pendidikan Sejarah Yuni Maryuni, M. Pd.
18. Pendidikan Seni Pertunjukan Suhaya, M. Pd.

Pemateri         : Damanhuri

Dengan tema  : Bidang Kemahasiswaan

Wakil Dekan 3 FKIP ini mengucapkan selamat bergabung kepada para mahasiswa baru di FKIP Untirta. Penerimaan mahasiswa baru pada tahun ajaran 2021/2022 ini berjumlah 1398, dimana secara keseluruhan dari total 7008 mahasiswa FKIP ini didominasi oleh perempuan, dengan uraian 1607 mahasiswa laki-laki dan 5401 mahasiswa perempuan

            “Baru-baru ini mahasiswa FKIP meraih juara MTQ, walaupun dalam kondisi Covid 19, tidak menjadi penghambat untuk meraih juara MTQ yang diselenggarakan oleh Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.” Ujar Damanhuri.

 Selain itu masih banyak lagi prestasi-prestasi yang telah di raih oleh mahasiswanya diantaranya adalah : Lomba Tiktok tingkat Provinsi, Lomba Esai tingkat Provinsi, Lomba Poster tingkat Provinsi, kompetisi Sains tingkat Nasional, serta masih banyak lagi prestasi-prestasi lainnya.

“Perlu kami sampaikan bahwa dana-dana hibah PKM tingkat nasional yang telah diraih oleh mahasiswa dan mahasiswi jurusan terkait diantaranya adalah Teknologi, Esakta dan Digital pula telah diraih oleh mahasiswa FKIP. Saya selaku bidang kemahasiswaan berharap mahasiswa baru dapat ikut bergabung di organisasi yang ada di FKIP Untirta, karena jurusan terbanyak di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa ini adalah FKIP sehingga HMJ saja ada 18 dan jumlah total organisasinya ada 22 Ormawa.” Tutup Damanhuri.

Pemateri         : Asep Busro, SH. MH. (Ketua IKA FKIP Untirta)

Tema              : Wawasan Kebangsaan

            Ketua IKA Universitas menyampaikan pada kesempatan ini mengucapkan selamat bergabung kepada seluruh mahaasiswa yang lolos di seleksi penerimaan mahasiswa baru karena hal ini menjadi tonggak awal dari kesuksesan-kesuksesan dimasa yang akan datang. Dilihat dari sisi etimologi dan berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia wawasan diartikan sebagai tinjauan atau sudut pandang sementara kebangsaan didevinisikan sebagai entitas atau sekumpulan dari satu wilayah atau satu kebangsaan yang mengutamakan satuan atau kesatuan

Pemateri         : H. Bambang Soesatyo, SE. MBA. (Ketua MPR RI)

Tema              : Menjadi Sumber Daya Manusia Yang Berkualitas

            “Pada kesempatan yang berbahagia ini saya mengucapkan selamat kepada adik-adik mahasiswa baru, disinilah kawah candra dimuka dan menjadi proses penyiapan diri menjadi manusia pembangunan yang berkualitas. Tantangan pandemic tidak boleh membelenggu dan tidak boleh menurunkan semangat belajar dan sebagai penghambat proses adaptasi teknologi informasi.” Ucap Bambang.

Beliau lebih lanjut mengatakan bahwa PKKMB adalah nama yang paling tepat untuk ketahanan mental dalam menghadapi berbagai persoalan. Karena diharapkan semangat juang harus tetap ada dan tidak berhenti berinovasi karena sebagai manusia penerus bangsa dan masa depan yang gemilang, pembentukan proses karakter mahasiswa yang tidak hanya sebagai lulusan cendekiawan yang berpotensi akademik.

“Sebelum ditutup saya menghimbau kepada seluruh mahasiswa untuk menjadi angkatan yang cerdas untuk mengecek seluruh informasi dan budayakan cek and ricek serta membiasakan saring informasi sebelum di sharing karna informasi itu bagaikan anak panah yang tidak mungkin kita gagalkan ketika melesat lepas dari busurnya.” tutup Ketua MPR RI ini.

Pemateri         : Dr. H. Tb Urip Henus Surawardana, S.Pd., M.Pd.

Tema              : Tantangan Pendidikan di Masa Pandemi

Beliau menyampaikan materi bagaimana pentingnya pendidikan, karena pendidikan merupakan investasi sepanjang zaman. Suatu saat kita tidak menutup kemungkinan akan jadi apa kita kedepannya, walaupun kita kuliah di FKIP tidak menjamin untuk menjadi guru. Penyampaian materi ini beliau menyampaikan apa itu pendidikan? apa itu belajar? dan apa itu pandemi? yang disampaikan seperti berikut.

Apa itu pendidikan? Pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran yg dilakukan oleh individu atau kelompok. Belajar merupakan proses kegiatan mencari tau sehingga menjadikan kita tau apa yg belum kita ketahui. Apa itu pandemi?, pandemi merupakan suatu hal yang harus kita hindari. Juga terdapat kententuan yg harus di taati seperti protokol kesehatan.

“Dalam keadaan pandemic, pembelajaran harus tetap mematuhi peraturan protokol kesehatan”. ujar beliau. Pembelajaran dalam masa pandemi berubah menjadi pembelajaran daring atau dalam jaringan. Walaupun pembelajaran secara daring juga harus dijalani dengan sungguh-sungguh. Karena dalam proses ini banyak sekali tantangan yg harus kita hadapi bersama, seperti kemalasan baik dari mahasiswa maupun dosen. Pendidikan di masa pandemi mau tidak mau harus dilaksanakan secara daring. “Ketika adik adik masuk FKIP berarti tujuannya adalah menjadi guru. Maka belajar lah dengan baik sehingga menjadikan adik-adik menjadi seorang pendidik yang baik. Belajar lah sebaik mungkin dengan penuh semangat walau dalam pandemi, jadilah seorang guru yang berkualitas”. ujar Urip. Beliau pun mengatakan bahwa dosen-dosen FKIP merupakan dosen yang berkualitas. “Jadi jangan ragu untuk belajar di FKIP Untirta, karena dosen kita sangat baik baik dan berkualitas maka akan mampu menjadikan adik-adik seorang pendidik berkualitas.” Tambahnya.

Dalam akhir materi beliau juga menyampaikan pesan untuk peserta. “Kita harus belajar sungguh-sungguh, karena sebuah pembelajaran harus ada yang namanya uji coba. Istilah saya, mungkin kajian untuk membuktikan sebuah kebenaran, minimal kajiannya itu kajian analisa dan itu harus ada pembanding, tanpa pembanding juga kita akan sulit. Tapi, pembanding ini juga bukan satu-satunya jaminan untuk membuktikan sebuah kebenaran. Pakailah beberapa pembanding yang nantinya kita analis mana pembanding yang pas untuk teori ini”.

“Pakailah pembanding sebanyak mungkin hingga pada akhirnya kita memilih yang terbaik dari yang paling baik, bukan memilih yang baik dari yang jelek., Bukan”. tutup Urip.

 

Pemateri         : H. Andika Azrumy, S.Sos,. M.A.P (Wakil Gubernur Banten)

Tema              : Empat Pilar Kebangsaan

Wakil Gubernur Provinsi Banten Andika Hazrumy menyampaikan salam semangat kepada peserta PKKMB-SPOK 2021 dan menghimbau untuk mengikuti kegiatan dengan senantiasa mematuhi protokol kesehatan sebagai komitmen kita bersama dalam upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19, serta mengucapkan doa agar pandemi cepat berakhir dan masyarakat dapat kembali beraktivitas dan menjalankan rutinitas dengan normal, aman dan produktif.

Pada kesempatan ini, beliau menyampaikan nilai-nilai 4 pilar kebangsaan yaitu: Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika dalam perspektif dunia pendidikan. Beliau menyampaikan bahwasanya 4 pilar kebangsaan ini menjadi nilai nilai luhur filosofi dan pondasi dari bangsa Indonesia. Dalam konteks pendidikan, integrasi nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan karakter harus dilihat sebagai bagian sentral dalam pendidikan strategis dan juga nasional. Beliau menambahkan bahwa pendidikan karakter merupakan proses pendidikan yang berkelanjutan dan tidak pernah akan berakhir, pendidikan karakter harus tetap menjadi bagian integral dari pendidikan selama beberapa generasi.